Desa tempat asyik selesa,
Tanah permai sentiasa,
Tidak ribut mengundang seksa,
Malah mesra warganya
Mengundang rahmat damai sentiasa.
Ia bukan kawasan kuburan,
Dikunjungi ketika waktu kematian
Diingati bila jiwa tertekan.
Bagai tidak berperasaan.
Dari desa itulah
Tempat asal kita bertatih, belajar senyum juga sendu tangis
Belajar calar, belajar hiba, belajar mendayung belajar membajak, belajar bertani
Belajar hidup dan belajar mati.
Pasti kalian ingat dan terasa
Gamat desa dikala kenduri kendara,
Girang desa meriah hari raya
Semuanya warganya jadi Satu bagai datang dari satu ibu.
Aduh…
Ianya benar – benar merindu.
Teratak atok, kerusi malas opah
Semuanya ada di desa.
Titik peluh ayah,
Juga menitis di desa.
Genang air mata ibu,
Juga menitik di tanah desa.
Jangan lupa
Asal kita
Iangatlah selalu
Walau kita tiada di
Kirimlah ucapan rindu
Buat warga kita di desa.
4 comments:
tenang hati membuka minda, membaca, memahami, mentafsir dan menyampaikan..
indahnya... rasa ingin pulang ke kampung skrg juga... walau puasa baru seminggu lebih... huhu...
..aku ingin pulang
ke laman aku belajar berjalan
...aku ingin pulang
ke pangkal pokok rambutan
...aku ingin pulang
ke pangkuan ibu tersayang
oohh..masa dan hari
bawa aku lari
waktu cepatlah datang
bawa aku pulang...
ya... marilah pulang walau dalam sejuta kesibukan.... pasti kita akan tenang.
Post a Comment